Bukber yang keseringan di bulan Ramadhan?
Bukber alias buka bersama di bulan puasa merupakan hal yang
lumrah dilaksanakan, entah itu yang dilakukan para sesama karyawan, teman, atau
para ibu rumah tangga yang bermaksud reunian.
Aku bukan tipe yang kontra terhadap yang namanya bukber, hanya
saja jika harus menelaah esensi dari bukber itu apa selain daripada makan
kumpul-kumpul antar sesama teman? Silaturahmi? Itu saja kan?
Banyak orang yang kurang faham bahwa salah satu waktu
mustajab dalam berdo’a yakni menjelang waktu berbuka dan sahur, sementara
kebanyakan dalam acara bukber pasti mengobrol lah kegiatan untuk menanti bedug
magrib, bahkan terkadang bisa jadi ajang bergosip. Jangankan dalam acara bukber
begitu, wong di rumah saja biasanya sibuk nonton tv atau mindah-mindah chanel
nyari stasiun tv mana yang duluan adzan, iya kan? ngaku deh...
Bukber boleh-boleh saja, toh namanya banyak relasi, banyak
kawan setidaknya mungkin itu salah satu cara untuk tetap merekatkan
silaturahim, tapiiiiii... ya sewajarnya saja. Jangan sampai ada yang ngajak
bukber di sini ngikut, lain hari ada ajakan lagi di sana ngikut bisa jebol
kantong. Mending buat beramal daripada sekedar untuk mengisi perut. Coba
renungkan kembali saat kamu di acara bukber yang mana pasti makanan dan minuman
tersedia banyak varian bahkan melimpah, apa kabar dengan keluarga mu? anak istrimu?
suamimu? ayah ibu mu? atau mereka yang terlunta di jalanan?
Terlebih lagi jangan sampai acara bukber menjadi acara
makber (Maksiat Bersama), saking serunya ngobrol sampai solat magrib
tertinggal. Ibarat teko yang di isi air terus menerus namun bagian bawahnya
bolong, pahalamu akan mengalir hilang.
Sekali lagi aku tegaskan aku bukan yang kontra, tapi ya
sewajarnya saja, harus pandai memilah dan memilih mana yang perlu dan mana yang
tidak. Beranilah menolak selama itu dalam hal kebenaran, posisikan diri sewajarnya. Karena segala sesuatu yang berlebihan itu kurang baik.
Komentar
Posting Komentar